Senin, 01 Mei 2017

KEDUDUKAN JANIN INTRAUTERIN

KEDUDUKAN JANIN INTRAUTERIN

Dengan terbentuknya segmen bawah rahim, maka pada akhir kehamilan bentuk uterus menjadi lonjong dengan ukuran atas bawah lebih panjang dibanding dengan ukuran melindang dan fundus uteri lebih lebar disbanding dengan bagian bawah uterus. Sampai kehamilan kira-kira 32 minggu kavum amnii relatif lebih besar dan air ketuban relative lebih banyak dibanding dengan besarnya janin sehingga dinding uterus tidak mendekati janin.
            Selanjutnya kerena air ketuban mulai berkurang pada akhir kehamilan sehingga air ketuban relatif sedikit maka dinding uterus mendekati badan janin. Bentuk uterus yang lonjong dan bagian atas yang lebih luas akan mempengaruhi kedudukan janin untuk mengakomodasikan diri dengan bentuk uterus, sehingga ukuran memanjang janin akan menempati ukuran memanjang uterus, karena bokong dan tungkai bawah lebih besar ukurannya dibanding dengan kepala akan menempati bagian yang luas yaitu di fundus uteri, sehingga presentasi kepala merupakan frekuensi terbanyak dibandingkan dengan presentasi lainnya.
            Proses akomodasi tergantung pada banyaknya air ketuban sehingga kalau air ketuban banyak maka gerakan janin sangat leluasa, dan sebaliknya bila air ketubannya sedikit akan menyulitkan gerakan janin.

b.      Sikap (habitus/attitude)
Hubungan bagian-bagian janin yang satu dengan bagian janin yang lain, biasanya terhadap tulang punggungnya.
Sikap janin yang fisiologis adalah dalam keadaan kifose sehingga punggung menjadi konveks, kepala dalam sikap hiperfleksi dengan dagu dekat dengan dada, lengan bersilang di depan dada dan tali pusat terletak di antara ekstermitas dan tungkai terlipat pada lipat paha dan lutut yang rapat pada badan.
Sikap fisiologis ini menghasilkan sikap fleksi. Sikap ini terjadi karena pertumbuhan janin dan proses akomodasi terhadap kavum uteri.
Jika dagu menjauhi dada sehingga kepala akan menegadah dantulang punggung mengadakan lordose, maka sikap ini akan menghasilkan sikap defleksi.

c.       Letak (situs)
Hubungan antara sumbu panjang janin dengan sumbu panjang ibu, misalnya situs memanjang atau membujur adalah sumbu panjang janin sesuai dengan sumbu panjang ibu, dapat pada letak kepala atau letak bokong, situs melintang adalah sumbu panjang janin melintang terhadap sumbu panjang ibu, situs miring adalah sumbu panjang janin miring terhadap panjang ibu.
Frekuensi situs memanjang 99,6% (96% letak kepala, 3,6 letak bokong) dan 0,4% letak lintang atau miring.

d.      Presentasi
Dipakai untuk menentukan bagian janin yang terbawah dan tiap presentasi terhadap 2 macam posisi yaitu kadan dan kiri dan tiap posisi terhadap 3 macam variasi yaitu depan, lintang, dan belakang (kiridepan, kiri lintang dan kiri belakang, kanan depan, kanan lintang, dan kanan belakang).

e.       Macam-macam Posisi
1. Posisi pada presentasi belakang kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil
2. Posisi pada presentasi muka dengan penunjuk dagu atau mentum
3. Posisi pada presentasi bokong dengan penunjuk sacrum





DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Minior VK, Divon MY. Fetal Growth restriction at term. Myth or reality? Obstet Gynecol 1998; 92:57





0 komentar:

Posting Komentar