Senin, 01 Mei 2017

DISTOSIA BAHU

DISTOSIA BAHU

Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.
·        Penanganan umum distosia bahu :
Pada setiap persalinan, bersiaplah untukk menghadapi distosia bahu, khususnya
pada persalinan dengan bayi besar.
·        Siapkan beberapa orang untuk membantu.

“Distosia bahu tidak dapat diprediksi”
·        Diagnosis distosia bahu :
Kepala janin dapat dilahirkan tetapi tettap berada dekat vulva.
·        Dagu tertarik dan menekan perineum.
·        Tarikan pada kepala gagal melahirkan bahhu yang terperangkap di belakang
simfisis pubis.

Penanganan distosia bahu :
1. Membuat episiotomi yang cukup luas untuk mengurangi obstruksi jaringan lunak dan memberi ruangan yang cukup untuk tindakan.
2. Meminta ibu untuk menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya
sejauh mungkin ke arah dadanya dalam posisi ibu berbaring terlentang. Meminta
bantuan 2 asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu ke arah dada.
3. Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi :
·        Melakukan tarikan yang kuat dan terus-menerus ke arah bawah pada kepala
janin untuk menggerakkan bahu depan dibawah simfisis pubis.
Catatan : hindari tarikan yang berlebihan pada kepala yang dapat
mengakibatkan trauma pada fleksus brakhialis.
·        Meminta seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke arah
bawah pada daerah suprapubis untuk membantu persalinan bahu.
Catatan : jangan menekan fundus karena dapat mempengaruhi bahu lebih
lanjut dan dapat mengakibatkan ruptur uteri.
4. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan :
·        Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi, masukkan tangan
ke dalam vagina.
·        Lakukan penekanan pada bahu yang terletak di depan dengan arah sternum
bayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu.
·        Jika diperlukan, lakukan penekanan pada bahu belakang sesuai dengan arah
sternum.
5. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan :
·        Masukkan tangan ke dalam vagina.
·        Raih humerus dari lengan belakang dan dengan menjaga lengan tetap fleksi
pada siku, gerakkan lengan ke arah dada. Ini akan memberikan ruangan
untuk bahu depan agar dapat bergerak dibawah simfisis pubis.
6. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat melahirkan bahu, pilihan lain :
·        Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu dan bebaskan bahu depan.
·        Lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk mengeluarkan lengan belakang.


Sumber :
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Editor : Abdul Bari Saifuddin, Gulardi Hanifa Wiknjosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Ed. I, Cet. 5, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2003.





KEDUDUKAN JANIN INTRAUTERIN

KEDUDUKAN JANIN INTRAUTERIN

Dengan terbentuknya segmen bawah rahim, maka pada akhir kehamilan bentuk uterus menjadi lonjong dengan ukuran atas bawah lebih panjang dibanding dengan ukuran melindang dan fundus uteri lebih lebar disbanding dengan bagian bawah uterus. Sampai kehamilan kira-kira 32 minggu kavum amnii relatif lebih besar dan air ketuban relative lebih banyak dibanding dengan besarnya janin sehingga dinding uterus tidak mendekati janin.
            Selanjutnya kerena air ketuban mulai berkurang pada akhir kehamilan sehingga air ketuban relatif sedikit maka dinding uterus mendekati badan janin. Bentuk uterus yang lonjong dan bagian atas yang lebih luas akan mempengaruhi kedudukan janin untuk mengakomodasikan diri dengan bentuk uterus, sehingga ukuran memanjang janin akan menempati ukuran memanjang uterus, karena bokong dan tungkai bawah lebih besar ukurannya dibanding dengan kepala akan menempati bagian yang luas yaitu di fundus uteri, sehingga presentasi kepala merupakan frekuensi terbanyak dibandingkan dengan presentasi lainnya.
            Proses akomodasi tergantung pada banyaknya air ketuban sehingga kalau air ketuban banyak maka gerakan janin sangat leluasa, dan sebaliknya bila air ketubannya sedikit akan menyulitkan gerakan janin.

b.      Sikap (habitus/attitude)
Hubungan bagian-bagian janin yang satu dengan bagian janin yang lain, biasanya terhadap tulang punggungnya.
Sikap janin yang fisiologis adalah dalam keadaan kifose sehingga punggung menjadi konveks, kepala dalam sikap hiperfleksi dengan dagu dekat dengan dada, lengan bersilang di depan dada dan tali pusat terletak di antara ekstermitas dan tungkai terlipat pada lipat paha dan lutut yang rapat pada badan.
Sikap fisiologis ini menghasilkan sikap fleksi. Sikap ini terjadi karena pertumbuhan janin dan proses akomodasi terhadap kavum uteri.
Jika dagu menjauhi dada sehingga kepala akan menegadah dantulang punggung mengadakan lordose, maka sikap ini akan menghasilkan sikap defleksi.

c.       Letak (situs)
Hubungan antara sumbu panjang janin dengan sumbu panjang ibu, misalnya situs memanjang atau membujur adalah sumbu panjang janin sesuai dengan sumbu panjang ibu, dapat pada letak kepala atau letak bokong, situs melintang adalah sumbu panjang janin melintang terhadap sumbu panjang ibu, situs miring adalah sumbu panjang janin miring terhadap panjang ibu.
Frekuensi situs memanjang 99,6% (96% letak kepala, 3,6 letak bokong) dan 0,4% letak lintang atau miring.

d.      Presentasi
Dipakai untuk menentukan bagian janin yang terbawah dan tiap presentasi terhadap 2 macam posisi yaitu kadan dan kiri dan tiap posisi terhadap 3 macam variasi yaitu depan, lintang, dan belakang (kiridepan, kiri lintang dan kiri belakang, kanan depan, kanan lintang, dan kanan belakang).

e.       Macam-macam Posisi
1. Posisi pada presentasi belakang kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil
2. Posisi pada presentasi muka dengan penunjuk dagu atau mentum
3. Posisi pada presentasi bokong dengan penunjuk sacrum





DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Minior VK, Divon MY. Fetal Growth restriction at term. Myth or reality? Obstet Gynecol 1998; 92:57





Minggu, 30 April 2017

ENGLISH CONVERSATION (MIDWIFERY)

NAMA           :  1. HUKMI DINIATI (
2. LISTIANA DEWI AYU (
3. SELLY SOFIANA (16140246)
PRODI            : D4 BIDAN PENDIDIK
KELAS           :B.13.2

ENGLISH CONVERSATION
#INTRODUCING FRIEND
Selly    : “Oh, I am sorry, I did not see if you were walking in front of me.”
Ayu     : “Oh no, that is my mistake. I was so busy wiyh my phone and did not mind my steps.”
Selly    : “Umm.. All right, forget it, because it was an an accidentally guilty.”
Ayu     : “Yes, you are right.” (kringggg….) “Oh, sorry I have to answer mu telephone call. My friend is calling me.”
Selly    : “Yes, please.”

Hukmi : “Hello, where are you?”
Ayu     : “I am in front of library. There was an accident here.”
Hukmi : “umm ok, I will go there.”

Ayu     : “Sorry, she is my friend. Umm, can I know your name?”
Selly    : “Oh, of course. My name is….”
Hukmi             : “Hello, how are you today friend?”
Ayu     : “I am fine. How about you?”
Hukmi             : “I am fine, thankyou. Ou wait who is she?”
Ayu     : “Few minutes ago…”
Selly    : “Enough. Forget it. It just an accidentally guilty.”
Ayu     : “Yes, you are right, and now we are okay about it. Oh sorry, my name is Ayu and she is my friend. Her name is Hukmi.”
Selly    : “My name is selly. Nice to meet you, friends.”
Hukmi             : “Of course, nice to meet you too.”
Selly    : “ By the way, what is your study program?”
Hukmi             : “Midwifery. How about you?”
Selly    : “Are you serious? Me too. What is your class?”
Hukmi             : “We are from class B.13.2.”
Selly    : “I am in that class too. So everyday we always meet, right?”
Hukmi             : “O My God! I am so sorry because we don’t know if you are our class mate.”







Perkembangan Ilmu Kebidanan Abad 20 Sampai Dengan Sekarang Khusus Malaysia dan Jepang

Perkembangan Ilmu Kebidanan
Abad 20 Sampai Dengan Sekarang Khusus Malaysia dan Jepang

1.      Malaysia
Perkembangan kebidanan di Malaysia bertujuan untuk menurunkan MMR dan IMR dengan menempatkan bidan di desa. Mereka memiliki basic atau dasar SMP + juru rawat + 1 tahun sekolah bidan. Bidan di Malaysia selama berabad-abad dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak-anaknya. Bidan memepunyai penghargaan dan wibawa yang cukup tinggi dikomunitasnya. Di wilayah utara Malaysia profesi bidan mempunyai organisasi yang diberi nama dengan “Kesatuan Bidan di Wilayah Utara”. Peran bidan di Malaysia dalam pelayanan kebidanan yaitu membantu persalinan, melayani konseling dan ahli gizi, dan sebagai ahli pijat perempuan.
Saat ini profesi bidan sudah diakui dengan baik dimasyarakat dan dipemerintah. Bidan tidak lagi menjadi orang pertama yang disalahkan dan diberi tekanan jika terdapat suatu masalah dan bidan di Malaysia sedang menggalangkan program persalinan di rumah. Mereka merujuk pada negara Eropa dan USA, alasan mereka menunjuk negara maju tersebut karena persalinan di rumah dianggap memberikan rasa aman dan nyaman dibandingkan persalinan di rumah sakit.

2.    Jepang
Sekolah bidan di Jepang dimulai pada tahun 1912, pendidikan bidan disini dengan basic (dasar) sekolah perawat selama 3 tahun ditambah 6 bulan sampai 1 tahun pendidikan bidan. Tujuan pelaksanaan pendidikan bidan ini adalah untuk mengangkat pelayanan kebidanan dan neonatos tetapi pada masa itu timbal masalah karena masih kurang tenaga bidan serta bidan hanya mampu melakukan pertolongan persalinan normal saja, tidak siap jika terdapat kegawatdaruratan sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas bidan belum memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA
Mufdlilah, dkk. 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika
Purwandari, Atik. 2006. Konsep Kebidanan: Sejarah dan Profesionalisme.
Jakarta: EGC
Walyani, Elisabeth Siwi dan Th.Endang Purwoastuti. 2014. Konsep kebidanan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press

 


      Kelas                                                : B 13.2
     Prodi                                                 : D4 Bidan Pendidik
     Nama Kelompok 3                                       : Hemmy Setya Jati (16140128)
                                Reka Tri Wahyuni (16140230)
                                Ria Abdasari (16140207)
                                Selly Sofiana (16140246)
                                Sri Wahyuni (16150148)


Rabu, 26 April 2017

RESUME PRAKTIKUM FARMAKOLOGI (SOLUTIO)

NAMA       : SELLY SOFIANA
NIM           : 16140246
KELAS       : B.13.2

RESUME (FARMAKOLOGI)

SOLUTIO
Larutan atau solution adalah sediaanair yang mengandung satu zat aktif atau lebih yang terlarut didalamnya, biasanya menggunakan pelarut air. Formulasi solution umumnya mengandung :
a. Zat aktif
b. Pelarut
c. Pelarut pembantu
d. Pengawet
e. Pewarna
f. Pendapar
g. Pengaroma dan pewarna
h. Antioksidan dsb


Judul Praktikum            : Membuat sediaan obat solution
Tujuan Praktikum          : Untuk mengetahui cara pembuatan sediaan solution
Resep                             : R/ Sol. Amm. Spir. Anis (SASA) 3
 Ammonii Chlorid 1
 Succ Liquiritae 5
 Aqua 135
 m.f.sol
 s.t.d.d.C.I



Alat :           1. Timbangan
2. Mortir
3. Stemper
4. Botol
5. Etiket
Bahan :       1. Sol. Amm. Spir. Anis (SASA)
2. Ammonii Chlorid
3. Succ Liquirtae
4. Aqua
5. Air hangat
Cara pembuatan :
1. Timbang semua bahan sesuai keperluan
2. Gerus Succus Liq. Dalam mortie dengan air hangat dan masukkan kedalam botol
3. Lartukan ammonium dengan aquadest dan masukkan kedalam botol
4. Terakhir tambahkan SASA kedalam botol
5. Tutup dan beri etiket

Yogyakarta, 27 April 2017


  Selly Sofiana




Daftar Pustaka

Thompson, J.E., 2004, A Practical Guide to Contemporary Pharmacy Practice, Lippincot Williams & Wilkins, USA.

Selasa, 25 April 2017

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL
NY. E UMUR 24 TAHUN G2P1A0AH1 UK 23+5 MINGGU
DI BPM YUSTINA GUNUNG KIDUL

No. Register                                                    : 69/ANC/17
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul            : 04-04-2017 / 08.00 WIB
Dirawat diruang                                              : Diruang periksa

I. PENGKAJIAN DATA, Tanggal/Pukul : 04-04-2017 / 08.00 WIB oleh : Bidan
A. Biodata                                          Ibu                                                      Suami
1. Nama
: Ny. E
Tn. D
2. Umur
: 24 Tahun
24 Tahun
3. Agama
: Islam
Islam
4. Suku/Bangsa
: Jawa Indonesia
Jawa Indonesia
5. Pendidikan
: SMP
SMA
6. Pekerjaan
: IRT
Wiraswasta
7. Alamat
: Tengger, Gunung Kidul
Tengger, Gunung Kidul

B. Data Subjektif
1. Alasan datang atau dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilan
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan



3. Riwayat menstruasi
Menarche
: 15 tahun
Siklus
: 28 hari
Lama
: 7 hari
Teratur
: Ya
Sifat darah
: encer
Keluhan
: Tidak ada

4. Riwayat Perkawinan
Status Perkawinan
: Sah
Menikah ke
:1
Lama
: 5 tahun
Usia menikah pertama
: 19 tahun

5. Riwayat Obstetrik G2P1A0AH1
Hamil ke
Persalinan
Nifas
Tanggal
Umur kehamilan
Jenis persalinan
Penolong
Komplikasi
JK
BB lahir
Laktasi
Komplikasi
1
10-10-2013
37 Mg
Spontan
Bidan
Tidak ada
P
2700 gr
Ya
Tidak ada
Hamil ini










6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No
Jenis kontrasepsi
Pasang
Lepas
Tanggal
Oleh
Tempat
Keluhan
Tanggal
Oleh
Tempat
Alasan
1
Implant
20-10-2013
Bidan
BPM
Tidak ada
Oktober 2016
Bidan
BPM
Ingin punya anak lagi




7. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPM                                                : 20-10-2016
b. ANC pertama umur kehamilan       : 5 Minggu
c. Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi         : 2 kali
Keluhan           : Mual muntah
Komplikasi      : Tidak ada
Terapi              : Asam folat, Kalsium, Vit B 6 dan B 12
Trimester II
Frekuensi         : 3 kali
Keluhan           : Susah buang air besar
Komplikasi      : Tidak ada
Terapi              : Tablet Fe, asam folat
Trimester III
Frekuensi         : -
Keluhan           :
Komplikasi      :
Terapi              :



d. Imunisasi TT : 5 kali
Ibu mengatakan pernah imunisasi TT saat SD 2 kali disuntik di lengan, caten, dan saat hamil TM I
 
TT 1 : Tanggal
TT 2 : Tanggal
TT 3 : Tanggal
TT 4 : Tanggal
TT 5 : Tanggal
e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan pergerakan janin sering dirasakan terutama saat pagi hari
8. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menular (HIV, TBC), menurun (asma, hipertensi, DM), menahun (jantung, ginjal, paru-paru).
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah/sedang menderita penyakit menular (HIV, TBC), menurun (asma, hipertensi, DM), menahun (jantung, ginjal, paru-paru).
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar baik dari ibu maupun suami.
d. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak ada alergi obat



9. Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum hamil                                                 Saat hamil
 a. Nutrisi


 Makan


 Frekuensi
: 3 kali/hari
4 kali/hari
 jenis
: Nasi, sayur, lauk
Nasi, sayur, lauk
 Porsi
: 1 piring
1 piring
 Pantangan
: tidak ada
tidak ada
 Keluhan
: tidak ada
tidak ada
 Minum


 Frekuensi
: 8-10 kali/hari
8-10 kali/hari
 Jenis
:Air putih
Air putih
 Porsi
: 1 gelas ukuran sedang
1 gelas ukuran sedang
 Pantangan
: tidak ada
tidak ada
 Keluhan
: tidak ada
tidak ada

 b. Eliminasi


 BAB


 Frekuensi
: 1 kali/hari
1 kali/hari
 Warna
: kuning kecokelatan
kuning kecokelatan
 Konsistensi
: lunak
lunak
 Keluhan
: tidak ada
Susah buang air besar
 BAK


 Frekuensi
: 5-7 kali/hari
5-7 kali/hari
 Warna
: Bening kekuningan
Bening kekuningan
 Keluhan
: Tidak ada
Tidak ada




 c. Istirahat


 Tidur siang


 Lama
: 1 jam/hari
1 jam/hari
 Keluhan
: Tidak ada
Tidak ada
 Tidur malam


 Lama
: 7 jam/hari
7 jam/hari
 Keluhan
: Tidak ada
Tidak ada

 d. Personal Hygiene


 Mandi
: 2 kali/hari
2 kali/hari
 Ganti pakaian
: 2 kali/hari
2 kali/hari
 Gosok gigi
: 2 kali/hari
2 kali/hari
 Keramas
: 2 kali/minggu
2 kali/minggu


 e. Pola seksualitas


 Frekuensi
: 2 kali/minggu
2 kali/minggu
 Keluhan
: Tidak ada
Tidak ada

f. Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olahraga)
Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari seperi mengurus rumah, memasak, mencuci baju, merawat anak.
10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu dan minum minuman beralkohol.
11. Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, keadaan ekonomi keluarga.
- Ibu mengatakan suami dan keluarga senang dengan kehamilan  ini
- Ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan tetangga baik
- Ibu mengatakan bahwa masih dapat mengikuti kegiatan ibadah seperti biasa dan mengikuti kegiatan sosial dilingkungannya (menghadiri undangan, arisan dan bekerja)
- Ibu mengatakan keadaan ekonomi keluarga cukup
12. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)
Ibu mengatakan belum mengetahui sepenuhnya berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas
13. Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
Ibu mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggalnya tidak berdekatan dengan pabrik dan ibu memiliki hewan peliharaan kucing
c. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Status emosional : stabil
Tanda vital
 Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 60 kali/menit
 Pernafasan
: 20 kali/menit
Suhu
: 36,5oC
 BB
: 60 Kg
TB
: 160 cm

2. Pemeriksaan fisik
 Kepala
: Tidak ada nyeri tekan, kulit kepala bersih. Rambut panjang dan tidak rontok
 Wajah
: Simetris dan tidak oedeme
 Mata
: Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
 Hidung
: Bersih, tidak ada cairan atau secret
 Telinga
: Bersih, Tidak ada cairan atau serumen, pendengaran baik
 Mulut
: Mukosa bibir lembab, gigi tidak karies, tidak ada sariawan, gusi tidak berdarah
 Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, dan parotis. Vena jugularis teraba
 Dada
: Simetris, pernafasan teratur, tidak ada retraksi dinding dada
 Abdomen


 Palpasi
 Leopold I
 Leopold II

 Leopold III
 Leopold IV
: Ada pembesaran memanjang , tidak ada bekas luka operasi, ada striae gravidarum dan linea gravidarum.


: Bokong (teraba lunak, bulat, tidak melenting TFU = 23 cm)
: Puki (bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin, bagian kiri teraba keras, panjang seperti papan)
: Presentasi kepala (teraba keras, bulat, melenting)
: Belum bisa dinilai

Osborn test
Pemeriksaan Mc . Donald
TFU                 : 23 cm                        TBJ : 1705 Gr
Auskultasi
DJJ                  : 138 kali/menit
 Ekstremitas atas
: Simetris, gerakan aktif tidak sianosis dan tidak oedeme
 Ekstremitas bawah
: Simetris, gerakan aktif tidak sianosis dan tidak oedeme
 Genetalia luar
: Tidak ada pembesaran kelenjar bartolini , sekret normal
 Pemeriksaan panggul
 (bila perlu)
: Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan Hb
Kadar Hb : 13 gram%
4. Data penunjang
Pemeriksaan tanggal : 02-03-2017
Hb : 11 Gram%
HbsAg : -
Protein Urine : -
GDS : 84 mg/dl

II INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan
Seorang ibu Ny. E umur 24 tahun G2P1A0AH1 Uk normal
Data Dasar
Ibu dating mengatakan untuk memeriksakan kehamilan
Ibu mengatakan sekarang berusia 24 tahun
Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dan tidak pernah abortus
HPHT : 20-10-2016
KU : baik
TD
: 110/70 mmHg
S
: 36,5oC
N
: 60 kali/menit
R
: 20 kali/menit
BB
: 60 Kg
TB
: 160 cm



Leopold I        : Bokong (teraba lunak, bulat, tidak melenting TFU = 23 cm)
Leopold II      : Puki (bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin, bagian kiri teraba keras,   panjang seperti papan)
Leopold III     : Presentasi kepala (teraba keras, bulat, melenting)
Leopold IV     : Belum bisa dinilai
B. Masalah
Tidak ada
Data Dasar

III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada

IV. TNDAKAN SEGERA
A. MANDIRI
B. KOLABORASI
C. MERUJUK

V. PERENCANAAN                        Tanggal : 04-04-2017              Pukul : 08.20 WIB
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Jelaskan kepada ibu tentang ketidaknyaman selama kehamilan TM II
3. Jelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
4. Anjurkan kepada ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang berzat gizi seimbang
5. Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan yang terlalu berat
6. Anjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup
8. Beritahu ibu tentang pemanfaatan buku KIA
9. Sepakati dengan ibu kunjungan ulang

VI. PELAKSANAAN           Tanggal : 04-04-2017              Pukul : 08.25 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
KU : baik
TD
: 110/70 mmHg
S
: 36,5oC
N
: 60 kali/menit
R
: 20 kali/menit
BB
: 60 Kg
TB
: 160 cm
Leopold I        : Bokong (teraba lunak, bulat, tidak melenting TFU = 23 cm)
Leopold II      : Puki (bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin, bagian kiri teraba keras,   panjang seperti papan)
Leopold III     : Presentasi kepala (teraba keras, bulat, melenting)
Leopold IV     : Belum bisa dinilai
2. Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester II meliputi keputihan yaitu yang disebabkan karena peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen, susah buang air besar yang disebabkan karena penurunan mobilitas akibat relaksasi otot polos. Selain itu ketidaknyaman yang lain diantaranya cloasma gravidarum, diarrhea, edema,linea dan striae gravidarum, gusi berdarah, kram kaki dll serta cara mengatasi ketidaknyamanan tersebut.
3. Menjelaskan kepada ibu tentang bahaya kehamilan denga tanda-tanda diantaranya perdarahan pervaginamyang terjadi pada awal kehamilan dengan ciri darah merah banyak dan nyeri (abortus, kehamilan ektopik terganggu,mola hidatidosa) dan perarahan yang terjadi di kehamilan lanjut (plasenta previa, solusio plasenta). Selain itu tanda bahaya kehamilan yang lain meliputi sakit kepala hebat, nyeri abdomen hebat,bengkak muka dan tangan, serta gerakan janin yang tidak seperti biasa.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang berzat gizi seimbang diantaranya makanan yang mengandung karbohidrat, (nasi, singkong, roti dll), protein (daging, telur), lemak (susu, kacang-kacangan dll), mineral (sayuran segar warna hijau), vitamin (buah-buahan segar) dan air (2 liter/hari)
5. Menganjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan yang terlalu berat seperti mengangkat beban-beban yang berat
6. Menganjurkan kepada ibu untuk istriahat yang cukup misalnya mengurangi pekerjaan yang membuat ibu mudah lelah
7. Memberikan suplemen kepada ibu berupa tablet Fe dan asam folat serta menjelaskan kepada ibu cara meminumnya
8. Memberitahu ibu pemanfaatan buku KIA yaitu ibu bisa membaca segala informasi yang ada di buku KIA
9. Menyepakati dengan ibu agar ibu berkunjug ulang 2 minggu lagi atau apabila ibu ada keluhan

VII. EVALUASI                   Tanggal : 04-04-2017              Pukul : 08.30 WIB
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dengan respon menganggukkan kepala dan tersenyum
2. Ibu sudah mengetahui tentang ketidaknyamanan kehamilan pada TM II
3. Ibu sudah mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan
4. Ibu sudah mengerti bahwa dirinya harus tetap mengkonsumsi makanan yang berzat gizi seimbang
5. Ibu sudah paham bahwa dirinya tidak dianjurkan untuk melakukan pekerjaan yang telalu berat
 6. Ibu sudah mengerti bahwa dirinya harus istirahat yang cukup
7. Ibu menerima suplemen yang diberikan dan sudah mengetahui cara meminumnya  ditandai dengan respon ibu menjawab iya dan menganggukkan kepala
8. Ibu sudah mengetahui cara pemanfaatan buku KIA
9. Ibu sudah mengetahui dan menyepakati kunjungan ulang yaitu 2 minggu yang akan datang atau apabila ibu ada keluhan


Pembimbing Institusi




Pembimbing Lapangan
Mahasiswa